Menginjak pedal gas atau geber gas sebelum mematikan mobil telah menjadi kebiasaan sebagian pengendara mobil. Namun apakah itu benar?
Sejak dulu hingga sekarang menggeber gas sebelum mematikan mesin sering dilakukan, tujuannya agar aki tetap memiliki daya ketika mesin akan dinyalakan kembali.
Beberapa driver menganggap, sebelum mematikan mobil dengan menggeber gas dapat membuat daya aki yang tersimpan lebih optimal.
Hal ini dilakukan lantaran teknologi yang digunakan pada mobil-mobil tersebut tak secanggih sekarang. Namun seiring berjalannya waktu, teknologi juga terus berkembang, tidak terkecuali pada industri otomotif.
Mobil-mobil yang diproduksi saat ini mampu memfasilitasi dan menyimpan kebutuhan arus listrik pada mobil.
namun ternyata kebiasaan tersebut tidak memberikan manfaat berarti untuk mobil dan tidak berlaku untuk mobil-mobil jaman sekarang.
Kebiasaan ini justru hanya akan membuang bensin dan menambah polusi. Arus listrik yang disuplai untuk mengisi aki tidak seberapa banyak jika hanya menginjak gas beberapa detik, hal ini karena kemampuan alternator selama mobil dijalankan sudah cukup untuk mengisi aki secara penuh.
Geber gas mobil, aman atau tidak?
Pada kondisi tertentu, geber gas dapat memberi dampak yang baik pada mobil. Contohnya ketika kondisi aki sudah mulai soak, geber gas dapat membantu menambah charge ke battery sehingga akan lebih mudah ketika akan di-restart kembali.
namun apabila kondisi battery sudah benar-benar soak, maka geber gas tak akan memberi pengaruh.
meski tidak lagi memberi pengaruh apapun, sebenarnya aman atau tidak ya kebiasaan geber gas mobil?
Kebiasaan geber gas kemudian mematikan mesin mobil saat putaran mesin masih tinggi tidak disarankan. Oleh karena itu, sebaiknya tunggu hingga putaran mesin idle secara konstan beberapa saat, barulah mematikan mesin mobil.
Selain itu, kebiasaan geber gas mobil juga dapat merusak mesin jika dilakukan terlalu sering.
Sebab, ketika mobil dimatikan secara tiba-tiba saat putaran mesin masih tinggi, apalagi jika kamu lupa mematikan semua perangkat seperti audio dan AC, maka dapat membuat penurunan tekanan pelumas secara drastis tanpa disertai oleh pergerakan mesin.
Artinya, mesin bisa rusak akibat mesin yang masih bergerak tanpa diikuti oleh pelumasan, sehingga memungkinkan komponen mesin bergesekan secnara kasar.
Lalu bagaimana cara yang benar dalam mematikan mesin mobil?
Tentunya kamu perlu memastikan kalau posisi setir kemudi dan ban dalam kondisi lurus, serta posisi tuas transmisi juga harus dalam kondisi netral atau P.
Kemudian, geser kunci kontak ke posisi off atau menekan tombol start/stop engine tanpa perlu menggeber pedal gas atau kebiasaan lainnya.
Selain itu, terdapat beberapa hal lain yang perlu kamu perhatikan saat mematikan mobil agar mesin tetap awet.
Kurangi kecepatan
Saat ingin berhenti, sangat disarankan untuk mulai mengurangi kecepatan mobil. Dengan begitu, mesin mobil bisa menyesuaikan pergerakannya.
Kemudian, saat mobil sudah terparkir dengan benar, berikanlah sedikit jeda sebelum kamu mematikan mesin.
Cek komponen di dalam mobil
Saat memberikan jeda, kamu bisa memanfaatkannya dengan mengecek berbagai komponen dalam mobil.
Sebab, beberapa komponen akan tetap aktif menyala walaupun mesin mobil telah mati. Hal ini pula yang bisa menyebabkan aki mobil mati.
Matikan AC mobil
Hal ini mungkin sering terjadi sama kamu. Beberapa pengendara justru kerap terlebih dahulu mematikan mesin yang dilanjutkan dengan AC, beberapa diantaranya justru terbiasa tidak mematikan AC.
Padahal, ini bisa mempengaruhi kompresor AC, karena mesin mobil yang mati secara tiba-tiba dapat menimbulkan hentakan pada kompresor AC.
Maka dari itu, jika kamu tak ingin mesin atau AC mobil mengalami kerusakan, kamu perlu membiasakan untuk menonaktifkan AC terlebih dahulu sebelum mematikan mesin.
Matikan Audio
Selain AC, hal lain yang perlu kamu matikan terlebih dahulu ialah audio mobil. Tidak bisa dipungkiri beberapa orang kerap lupa untuk mematikan audio mobilnya, padahal hal ini bisa merusak audio dan juga mesin.
Sebab, saat kamu lupa mematikan audio, otomatis akan segera menyala kembali saat mobil dihidupkan. Audio yang hidup dengan dukungan aki tentu akan kaget karena tekanan aki saat mobil baru menyala tidaklah stabil.
Menjaga performa mobil tidak hanya dari cara mematikannya saja, namun perawatan rutin juga harus diberi perhatian ekstra
Posting Komentar
Posting Komentar